Salah satu daya tarik pemain keturunan ikut bergabung menjadi pemain timnas Garuda adalah peningkatan “nilai digital” yg tercermin dari peningkatan drastis pengikut di media sosial. Sebagai contoh Justin Hubner dari pengikut OG sebanyak 5.000 menjadi 2,7 juta saat ini berkat keputusannya menjadi pemain timnas Indonesia.
Pertimbangan lain tentu karena potensi masing-masing pemain utk bersaing masuk dalam skuad timnas negara asal dan juga besarnya populasi fans sepakbola di Indonesia.
Inilah kekuatan populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia (sebelum ditambah naturalisasi) yg bisa jadi modal untuk menarik perhatian dunia, baik pemain keturunan dan juga FIFA. FIFA sangat berkepentingan masuknya Indonesia sebagai salah satu negara peserta piala Dunia, karena nilai royalti dari berbagai event termasuk hasil penjualan hak siar sangat membutuhkan komunitas masyarakat sepakbola seperti di Indonesia.
Besarnya jumlah populasi penduduk Indonesia yg terus mengalami peningkatan akses digital ini menjadi daya tawar sangat besar. Bahkan, akses internet di Indonesia di awal 2024 baru sekitar 49 persen dari 278,7 juta jiwa. Dari 49 persen populasi itu terdata 353 juta telpon selular. Jumlah telpon selular yg rajin mengakses internet ternyata hampir 3 kali lipat dari jumlah penduduk yg punya akses internet.
Pemain – pemain sepakbola bagus dari negara – negara penduduk dg populasi kecil akan semakin tergiur pindah membela timnas Indonesia.
Maka saat ini mereka mulai sibuk mencari silsilah keluarga mereka, apakah ada yg berdarah Indonesia.
Catatan :
Pengguna Whatsapp di Indonesia sebanyak 90,9% dari jumlah populasi.
Pengguna Instagram di Indonesia sebanyak 85,3% dari jumlah populasi.
Pengguna Facebook di Indonesia sebanyak 81,6% dari jumlah populasi.
Pengguna Tiktok di Indonesia sebanyak 73,5% dari jumlah populasi.
Sumber:
https://datareportal.com/reports/digital-2024-indonesia
Arif Nur Kholis